Korelasi Self efficacy terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Tallo Kota Makassar

  • Ulfa Sulaiman Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • A. Surahman Batara Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Wardiah Hamzah Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Nasruddin Syam Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Self efficacy, pasangan usia subur

Abstract

BKKBN Provinisi Sulawesi Selatan mengemukakan bahwa pengguna keluarga berencana (KB) mencapai 69,31% pada tahun 2015 atau sebesar 121.892 pasangan. Persentase penggunaan alat kontrasepsi sebanyak 66,7% masih rendah dibandingkan dengan target Dinas Kesehatan Kota Makassar sebesar 100% di tahun 2015 (Dinkes, 2017).Penggunaan alat kontrasepsi yang masih rendah disebabkan oleh beberapa hal, salah satu diantaranya faktor dari dalam diri pasangan usia subur. Keinginan menjadi akseptor keluarga berencana didorong oleh keyakinan diri (Self efficacy) akan kemampuan diri untuk menggerakkan motivasi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis korelasi Self efficacy terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan di RW IV, Kelurahan Tallo, Kota Makassar. Populasi adalah pasangan usia subur sebanyak 190 orang. Data diambil dengan cara wawancara Untuk menjawab tujuan penelitian dan hipotesis, analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi.Hasil penelitian menemukan ada pengaruh Self efficacy (p value = 0,000).Disarankan pada petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan mengikut serta sampel orang yang berhasil, dan berusaha mendapatkan kepercayaan yang penuh dari masyarakat.

References

1. World Health Organization (WHO). Penggunaan alat kontrasepsi 2014.
2. Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
3. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010 [Internet]. 2013 [Diakses: 4
januari 2017]. Tersedia pada:https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36235491/Laporan_riskesdas_2010.pdf?AW
SAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1540382900&Signature=3MU2qUcY
k1UfDhrLoY%2BGBgQG%2BTA%3D&response-contentdisposition=inline%3B%20filename%3DLaporan_riskesdas_2010.pdf.



4. Notoatmojo. Ilmu perilaku kesehatan, Jakarta: Rineke Cipta; 2010.
5. Fitriani A. Peran perempuan dalam penggunaan alat kontrasepsi. Jurnal Masyarakat, Kebudayaandan Politik, 2016; 29(3):121-32.
6. Bandura A. Self Efficacy: The Exercise of Control, New York: W.H. Freeman and Company1997.
7. Setiowati T. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahimpada akseptor KB golongan risiko tinggi di puskesmas wilayah Kec. Cimahi Selatan KotaCimahi. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani; 2008;1(11).
Published
2018-10-25
How to Cite
1.
Sulaiman U, Batara AS, Hamzah W, Syam N. Korelasi Self efficacy terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Tallo Kota Makassar. woh [Internet]. 2018Oct.25 [cited 2024Nov.23];1(4):373-81. Available from: http://103.133.36.92/index.php/woh/article/view/217
Section
Articles