Asupan Zat Besi dan Prevalensi Anemia pada Remaja Usia 16-18 Tahun

  • Aprilianti Cia Program Studi Sarjana Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
  • holeha Nur Annisa Program Studi Sarjana Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
  • Hawon F Lion Program Studi Sarjana Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
Keywords: Anemia; remaja putri; asupan zat besi; lama menstruasi; usia menarche

Abstract

Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri usia 18-24 tahun sebesar 27.2%. Penyebabnya kehilangan
darah secara kronis, kurangnya asupan zat besi, penyerapan zat besi yang tidak adekuat, serta meningkatan
kebutuhan akan zat besi. Anemia menyebabkan penurunan imunitas, konsentrasi belajar, kebugaran dan
produktifitas pada remaja putri. Bila dibiarkan dapat memberikan efek dikemudian hari seperti hamil dengan
anemia serta berpengaruh pada bayi yang dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan
zat besi, lama menstruasi, dan usia menarche terhadap kejadian anemia pada remaja putri. Jenis penelitian
analitik observasional dengan desain case control dengan total sampel sebanyak 56 remaja putri. Pengambilan
sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
asupan gizi kurang berisiko 0.551 kali (95%CI 0.139-2.179) mengalami anemia sedang. Lama menstruasi tidak
normal berisiko 0.340 kali (95%CI 0.90-1.278) dan usia menarche tidak normal berisiko 0.833 kali (95%=0.202-
3.435) mengalami anemia ringan. Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dengan
kejadian anemia pada remaja putri. Saran bagi remaja putri agar meningkatkan asupan zat besi dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang

Published
2022-04-25
How to Cite
1.
Cia A, Annisa holeha N, Lion HF. Asupan Zat Besi dan Prevalensi Anemia pada Remaja Usia 16-18 Tahun. woh [Internet]. 2022Apr.25 [cited 2024Dec.25];4(2):144-50. Available from: http://103.133.36.92/index.php/woh/article/view/248
Section
Articles