Perilaku Seks Bebas di Tinjau Dari Faktor yang Mempengaruhi di SMA Negeri 1 Wawonii Kab. Konawe Kepulauan
Abstract
9Perilaku seks bebas atau seksual pranikah pada usia remaja 15 - 24 tahun di Indonesia cenderung naik lantaran belum optimalnya pendidikan keluarga sejahtera dan rendahnya tingkat pendidikan dan pemahaman para remaja terhadap risiko hubungan seks diluar nikah. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam informasi mengenai perilaku seks bebas. Jenis penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui indept interview, observasi dan dokumentasi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran media dan pengetahuan sangatlah berpengaruh penting terhadap perilaku remaja di Kabupaten Konawe Kepulauan khususnya di SMA Negeri 1 Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan yang Ini bisa merubah terjadinya perubahan gaya hidup remaja dalam hal ini gaya berpenampilan, pergaulan sehari-hari, hiburan dan tata krama. dianggap mengikuti perkembangan zaman. Ini menunjukan timbulnya keinginan remaja melakukan perilaku seks bebas disebabkan oleh adanya rangsangan seksual, menonton video, gambar porno, seringnya berduaan sama pasangan sehingga mengarah kerangsangan secara seksual, membayangkan adegan seks, dimana imajinasi yang muncul merupakan hasil akumulasi dari pengalaman remaja tersebut selama berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Adanya rangsangan seksual inilah yang kemudian mendorong remaja tersebut untuk melakukan seks bebas. Penelitian ini diharapkan siswa tidak melakukan perilaku seks bebas agar terhindar dari penyakit yang beresiko seperti penyakit menular seksual dan tetap terjaga kesehatan reproduksinya.
References
2. Sari MLKP. Pengetahuan, Sikap, Efikasi Diri, dan Perilaku Seksual Remaja padaSMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Denpasar [SKRIPSI]. Fakultas Kedokteran: Universitas Udayana; 2016.
3. Engga PE. Strategi Komunikasi Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat Dalam Promosi Program Generasi Berencana (GENRE): Universitas Andalas; 2016.
4. Nonsi R, Pagala I. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual pada Siswa SMA Negeri 5 Kendari Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2016;1(2). 5. Taufik A. Persepsi Remaja Terhadap Perilaku Seks Pranikah (Studi Kasus SMK Negeri 5 Samarinda). Ejournal sosiatri-sosiologi. 2013;1(2-2013).
6. Kesehatan D, RI KK. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
7. Budiutomo T. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Media Massa Dan Peran Orang Tua Dengan Persepsi Seorang Siswa Tentang Perilaku Seksual Di Sma X Purwokerto. Fakultas Ilmu Kesehatan: Universitas Muhammadiyah Purwokerto; 2014.
8. Samiasih A. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Perilaku Seksual Pranikah Sebelum Dan Setelah Di Berikan Pendidikan Seks Di SMAN 2 Mranggen Tahun 2010. FIKkeS. 2011;4(1).
9. Sulistyoningrum R. Hubungan antara Dukungan Sosial dan Akses Terhadap Informasi dengan Perilaku Sehat Reproduksi Remaja Slow Learner: UNIVERSITAS AIRLANGGA; 2008.
10. Anniswah N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Berisiko IMS pada Remaja Pria di Indonesia. 2016.
11. Mufidah VF. Penerapan Teknik Konseling Sebaya (Peer Counceling) Dalam Menangani Masalah Kesulitan Beradaptasi Di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Seblak Jombang: UIN Sunan Ampel Surabaya; 2014.